Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Riset Johns Hopkins: Pengguna Vape Eksklusif Rentan Penyakit Paru dan Hipertensi

Riset: Pengguna Vape Eksklusif Berisiko Terkena Penyakit Paru dan Hipertensi

💡 Riset Johns Hopkins: Pengguna Vape Eksklusif Rentan Penyakit Paru dan Hipertensi

Baltimore, AS – Dalam studi berskala besar terbaru, para peneliti dari Johns Hopkins Medicine menemukan bahwa pengguna vape eksklusif – yakni mereka yang hanya menggunakan vape dan tidak merokok konvensional – tetap memiliki peningkatan risiko penyakit paru obstruktif kronis (COPD) dan tekanan darah tinggi. Riset ini mematahkan anggapan bahwa vape "sepenuhnya aman" bila digunakan sebagai alternatif tunggal.

📊 Studi Longitudinal dan Temuan Utama

Penelitian ini melibatkan lebih dari 249.000 responden dewasa dari berbagai negara bagian di AS, berusia antara 30–70 tahun. Para peneliti menganalisis data gaya hidup, status merokok/vaping, serta riwayat kesehatan pernapasan dan kardiovaskular dalam jangka waktu lima tahun.

  • Pengguna vape eksklusif memiliki peningkatan 30–45% risiko terkena COPD dibandingkan non-perokok dan non-vaper.
  • Peningkatan risiko hipertensi ringan hingga sedang juga ditemukan pada kelompok usia 35+ yang menggunakan vape secara rutin selama lebih dari 1 tahun.
  • Efek lebih buruk terjadi pada pengguna dengan frekuensi >5 kali per hari dan durasi tarik napas lebih dalam (deep puffs).

🧠 Mekanisme di Balik Risiko Kesehatan

Dr. Michael Joseph Blaha, profesor kardiologi dan peneliti utama, menjelaskan bahwa aerosol vape mengandung senyawa iritatif dan pro-inflamasi yang meski tidak mengandung tar seperti rokok, tetap berpotensi merusak jaringan paru secara perlahan.

Selain itu, nikotin dalam vape dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan denyut jantung, yang berkontribusi pada tekanan darah tinggi dan stres oksidatif dalam sistem peredaran darah.

📈 Perbandingan Risiko: Vape vs Rokok Konvensional

Meskipun vape tetap memiliki risiko lebih rendah dibanding rokok biasa, penelitian ini menegaskan bahwa vape bukan tanpa risiko. Dalam jangka panjang, akumulasi paparan senyawa kimia dari vape bisa berdampak pada sistem pernapasan dan kardiovaskular secara signifikan.

📚 Sumber dan Referensi Ilmiah

🔍 Kesimpulan

Temuan dari Johns Hopkins ini memperjelas bahwa penggunaan vape eksklusif tetap membawa konsekuensi medis serius. Meski dianggap lebih ringan dari rokok, risiko terhadap paru dan tekanan darah tetap ada dan meningkat seiring durasi serta intensitas pemakaian.

Penting bagi masyarakat untuk tidak menganggap vape sebagai solusi bebas risiko, serta mendorong adanya edukasi publik, regulasi, dan penelitian lanjutan.


Ditulis oleh: Redaksi IndonesiaVape.com | Terbit: 23 Juli 2025

Posting Komentar

0 Komentar