Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Riset Terbaru Ungkap Dampak Vape terhadap Paru, Jantung, dan Otak Remaja



Riset Terbaru Ungkap Dampak Vape terhadap Paru, Jantung, dan Otak Remaja

Oleh Chester – IndonesiaVape.com | Juli 2025

Jakarta – Sejumlah studi ilmiah terbaru memperdalam pemahaman tentang risiko kesehatan terkait penggunaan vape. Penelitian ini mencakup gangguan paru, dampak kardiovaskular, dan kerentanan otak remaja terhadap nikotin.


🫁 1. Risiko Penyakit Paru—COPD dan EVALI

Sebuah studi kohort oleh Johns Hopkins yang melibatkan hampir 250.000 orang selama empat tahun menunjukkan bahwa pengguna vape eksklusif memiliki peningkatan kejadian Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), serta kenaikan tekanan darah, khususnya pada usia 30–70 tahun :contentReference[oaicite:1]{index=1}.

Sementara itu, wabah EVALI (vaping-associated lung injury) pada 2019–2020 di AS dikaitkan dengan penggunaan THC ilegal dan vitamin E acetate, bukan vape konvensional :contentReference[oaicite:2]{index=2}.


💓 2. Bahaya Kardiovaskular: Tekanan & Gagal Jantung

Meta-analisis sistematis pada 63 studi menunjukkan bahwa vaping berasosiasi dengan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung secara akut :contentReference[oaicite:3]{index=3}.

Studi “CLUES” oleh University Wisconsin-Madison melaporkan bahwa orang dewasa muda yang vaping menunjukkan performa olahraga lebih buruk dan fungsi arteri sebanding dengan perokok :contentReference[oaicite:4]{index=4}.

Risiko gagal jantung juga meningkat: studi dari American College of Cardiology menunjukkan pengguna vape lebih rentan terhadap gagal jantung dibanding non-pemakai :contentReference[oaicite:5]{index=5}.


🧠 3. Dampak pada Otak Remaja

Penelitian dari National Library of Medicine (2023) menunjukkan bahwa nicotine pada masa remaja mengganggu perkembangan korteks prefrontal, memori, fungsi eksekutif, dan memberi efek epigenetik pada generasi berikutnya :contentReference[oaicite:6]{index=6}.

Studi hewan menambahkan, penggunaan vape pada remaja meningkatkan aktivitas neuron dan pengeluaran dopamin—menunjukkan risiko kecanduan yang lebih tinggi :contentReference[oaicite:7]{index=7}.


⚠️ 4. Dampak Lain: Aterosklerosis & Logam

Review jurnal *World Journal of Cardiology* (2024) menemukan bahwa vape dapat mempercepat aterosklerosis melalui disfungsi endotel, stres oksidatif, dan inflamasi :contentReference[oaicite:8]{index=8}.

Penelitian dari contoh tikus menyebutkan bahwa aerosols nikotin tertentu memicu aritmia jantung pasca-infark :contentReference[oaicite:9]{index=9}.


🔬 5. Inovasi: Aplikasi Prediksi Risiko Kardiovaskular

Huntington Medical Research Institutes mengembangkan aplikasi smartphone untuk memprediksi kerusakan pembuluh darah akibat vape nikotin, menggunakan waveform pembuluh karotis :contentReference[oaicite:10]{index=10}.


📌 Kesimpulan & Rekomendasi

  • Vape bukan pilihan tanpa risiko: masalah paru, jantung, dan otak remaja butuh perhatian serius.
  • Meski lebih aman dibanding rokok konvensional, pengguna dan regulator harus memprioritaskan kualitas produk, kontrol dosis, dan edukasi remaja.
  • Riset jangka panjang—seperti *Vape Check* dari Wisconsin senilai US$5,7 juta—sedang dilakukan untuk memetakan efek kesehatan jangka panjang :contentReference[oaicite:11]{index=11}.

Tentang Penulis:
Chester adalah jurnalis riset kesehatan di IndonesiaVape.com, yang mendalami dampak fisik dan kebijakan vape global.

Email: chester@indonesiavape.com
Instagram: @indonesiavape.id

Posting Komentar

0 Komentar