Terobosan Terapi untuk Berhenti Vaping: Varenicline & Cytisinicline
Dua obat—varenicline dan cytisinicline—dengan dukungan konseling, terbukti meningkatkan peluang berhenti vaping secara signifikan pada remaja dan dewasa muda dalam studi klinis terbaru.
1. Varenicline Membantu Pengguna Muda Berhenti Vaping
Dalam uji coba klinis acak (n = 261; usia 16–25), kelompok yang menerima varenicline, konseling, dan layanan teks dukungan memiliki tingkat penghentian vaping:
- **12 minggu:** 51 % berhenti vaping (vs. 14 % plasebo dan 6 % grup teks saja)
- **24 minggu:** 28 % tetap berhenti (vs. 7 % dan 4 %) :contentReference[oaicite:1]{index=1}
2. Cytisinicline: Alternatif Berbasis Tanaman yang Menjanjikan
Hasil utama dari uji klinis ORCA-V1 (n = 160 dewasa vape pengguna nikotin):
- **Minggu 9–12:** 31,8 % berhenti vaping (vs. 15,1 % plasebo); OR = 2,64 (P = .04)
- **Minggu 9–16:** 23,4 % vs. 13,2 % (tidak signifikan statistik) :contentReference[oaicite:3]{index=3}
3. Implikasi Klinis
- Efektivitas tinggi: Varenicline meningkatkan peluang berhenti vaping hingga lebih dari tiga kali lipat.
- Alternatif sayuran: Cytisinicline menawarkan opsi plant-based dengan hasil yang juga menjanjikan.
- Ketersediaan: Varenicline sudah tersedia secara klinis; cytisinicline dalam pengembangan lebih lanjut.
- Dukungan perilaku penting: Semua keberhasilan dicapai ketika dikombinasikan dengan konseling atau dukungan digital.
Kesimpulan
Kedua obat ini menyediakan harapan baru dalam menghentikan vaping nikotin, khususnya bagi pengguna muda. Varenicline efektif dan sudah tersedia secara resep, sementara cytisinicline menunjukkan potensi kuat sebagai terapi berbasis tanaman. Kombinasi pengobatan farmakologis dengan dukungan konseling menjadi kunci keberhasilan.
0 Komentar