Vaping (Bahkan Tanpa Nikotin) Langsung Menurunkan Fungsi Vaskular dan Saturasi Oksigen
Sebuah penelitian menyatakan bahwa vaping, meskipun tidak mengandung nikotin, dapat segera memberikan dampak negatif pada fungsi pembuluh darah dan tingkat oksigen dalam tubuh — menantang anggapan umum bahwa e-cigarette adalah pilihan yang aman.
1. Ringkasan studi
Penelitian yang dipresentasikan di Radiological Society of North America (RSNA) menganalisis efek langsung dari merokok rokok tradisional, vaping dengan nikotin, dan vaping tanpa nikotin pada 31 orang dewasa sehat (usia 21–49 tahun). Setiap subjek menjalani pemindaian MRI sebelum dan sesudah aktivitas merokok atau vaping. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol non-perokok.
2. Metode pengukuran
Peneliti menggunakan manset (cuff) pada ekstremitas untuk membatasi aliran darah sementara, lalu mengukur kecepatan aliran darah arteri femoralis dan saturasi oksigen vena setelah pelepasan manset. Untuk respon vaskular otak dan hemodinamika digunakan teknik phase-contrast MRI dan parameter pencitraan lainnya.
3. Temuan utama
- Terdapat penurunan signifikan aliran darah pada arteri femoralis setelah vaping, baik pada produk yang mengandung nikotin maupun yang bebas nikotin.
- Ada penurunan saturasi oksigen vena, yang mengindikasikan penurunan kemampuan paru-paru untuk mengoksigenasi darah setelah paparan aerosol vape.
- Efek terbesar teramati pada vaping yang mengandung nikotin, namun versi tanpa nikotin juga menunjukkan perubahan signifikan—menandakan bahwa selain nikotin, komponen aerosol lain turut berperan.
4. Implikasi kesehatan
Menurut peneliti, efek akut pada fungsi vaskular ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan dampak kumulatif dan jangka panjang, termasuk peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Efek langsung seperti yang diukur di pembuluh darah ini memperkuat argumen bahwa vaping bukan tanpa risiko, bahkan ketika nikotin dihilangkan.
5. Konsensus ilmiah yang relevan
Penelitian lain dan ulasan literatur (2023–2024) menyatakan vaping berhubungan dengan stres oksidatif, peradangan, disfungsi endotel, dan potensi aterosklerosis. Banyak studi juga menunjukkan partikel aerosol dan bahan kimia pelarut/sedent yang ada dalam cairan vape dapat menyebabkan efek biologis berbahaya, terlepas dari kandungan nikotin.
Kesimpulan
Studi ini mempertegas bahwa efek negatif dari vaping terhadap sistem vaskular dapat muncul segera, bahkan tanpa nikotin. Bagi pembuat kebijakan, tenaga kesehatan, dan publik, temuan ini menjadi peringatan agar berhati-hati terhadap klaim keamanan vaping sebagai alternatif bebas risiko dibandingkan rokok tradisional.
0 Komentar